Ribuan warga Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan setiap hari di bank pangan.

Antrean tersebut terjadi di seluruh bank pangan yang ada di selyruh penjuru amerika serikat. Adapun isi dari paket bantuan tersebut adalah kacang dalam kemasan kaleng, selai kacang dan beras.

Antrean tersebut terjadi sejak negeri paman sam di kabarkan mengalami inflasi tajam pada juni 2022 lalu. Inflasi tersebut dikabarkan menembus angka 91 persen, dan menjadi level tertinggi sejak 41 tahun terakhir.

Juru bicara bank pangan St. Marry Jerry Brown mengungkapkan jika jumlah warga yang mengantre untuk mendapat bantuan pangan mulai meningkat hingga 78 persen dibandingkan tahun lalu.

Inflasi tersebut disebabkan oleh harga pangan atau non-pangan yang melonjak hingga menyebabkan banyak orang yang sebelumnya tidak mengantre di bank pangan memutuskan ikut untuk mengantre juga.

“oleh karenanya banyak warga AS yang sebelumnya tidak pernah antre untuk mendapatkan bantuan makanan, sekarang harus ikut dalam barisan,” kata Brown, Sabtu (16/7).

Salah satu warga yang ikut antre bantuan makanan untuk pertama kalinya mengungkapkan jika sebelumnya kebutuhanya yang memiliki empat orang anak masih sangat tercukupi, karena dia bekerja di bidang konstruksi. Namun sekarang penghasilanya tak lagi cukup karena lonjakan-lonjakan harga yang mengerikan di Amerika Serikat.

“sekarang tidak mungkin cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi,” ungkapnya dikutip dari associated press.

Warga lainya yang diwawancarai juga mengungkapkan rela untuk berjalan kaki untuk ikut mengantre bantuan makanan.

“harga sangat tinggi dan terus-terusan naik setiap harinya,” kata dia.

Diketahui inflasi Amerika Serikat (AS) terjadi sejak meletusnya perang Ukraina – Rusia. Ketegangan yang terjadi membawa dampak buruk bagi dunia. Kondisi tersebut juga menjadi penyebab krisis beruntun, mulai dari krisis energi hingga krisis pangan dan krisis keuangan.

Hal tersebut yang membuat negeri paman sam tersebut mengalami inflasi tertinggi sejak 41 tahun terakhir karena melonjaknya harga bahan makanan dan harga gas di amerika serikat. Ada lebih dari 900 keluarga mengantre setiap harinya, bahkan bank makanan sudah memberikan paket makanan ke 4271 keluarga pada pekan ke tiga bulan juni lalu.