Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dapat mendukung dan membantu pemerintah khususnya dalam program akselerasi program energi bersih di Indonesia.

Menteri ESDM menilai jika berkurangnya sumber energi fosil di Indonesia bisa membuat pemerintah perlu semakin menggencarkan program tentang energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa yang akan datang.

Selain itu Pemerintah Indonesia dinilai sudah menetapkan target-target besar di sector energi terbarukan seperti menurunkan emisi karbon hingga sebesar 29 persen pada tahun 2030 secara mandiri atau 51 persen jika mendapat dukungan dan bantuan Internasional.

“tentu saja sangat memerlukan upaya local dari seluruh unsur. Dari segi pembayaran, sudah ditetapkan inisiatif, antara lainya ada aturan untuk pemasangan PLTS Atap. Kemudian juga kita menyiapkan peraturan Presiden terkait EBT, ini mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat disahkan,” kata Arifin, Rabu (20/7).

Selain itu, perlu juga untuk dilakukan program early retirement untuk pembangkit-pembangkit listrik berbahan fosil yang usianya lanjut. Kemudian menggenjot program konversi dari kompor GAS menjadi Kompor Listrik hingga dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum METI 2022-2025 Wiluyo Kusdhiwarto juga mengungkapkan jika Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi global melalui adopsi Paris Agreement dalam Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Conversation on Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konversi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa Mengenai Perubahan Iklim).

Dengan mengacu hal tersebut METI Menyusun beberapa program yang membantu percepatan target pemerintah di bidang energi bersih. Meti juga memberikan beberapa usulan terkait dengan program pemerintah tersebut seperti Penyusunan peta jalan, penyusunan regulasi terkait, hingga pada tahap implementasi,” ujarnya.

Wiluyo juga mengatakan dalam tiga tahun mendatang, METI akan terus fokos Mendorong pelaksanaan 8 program kerja yang terbagi dalam lingkup yakni organisasi, dukungan regulasi dan kebijakan, peningkatan kapasitas sosialisasi energi terbarukan. Selain itu, METI juga akan menggencarkan Promosi investasi energi terbarukan, peningkatan dan pemanfaatan transportasi ramah lingkungan, serta mempromosikan teknologi energi terbarukan.

Selain itu, pemerintah juga menginginkan masyarakat untuk ikut andil dalam usaha pemerintah dalam program transisi energi konvensional ke energi bersih dan ramah lingkungan.