Selama beberapa tahun Samsung terus memperkuat posisinya sebagai penguasa pasar ponsel pintar di Indonesia. Hingga awal tahun 2022 samsung masih terus bertahan dengan banyak teknologi yang mereka kembangkan di industry telpon pintar mereka.
Vendor asal korea selatan tersebut bahkan disebutkan,
berdasar data dari IDC kembali mendominasi pasar ponsel global pada kuartal
pertama tahun 2022.
Menurut data laporan dari IDC, Samsung merajai daftar vendor
ponsel global dengan pangsa pasar 23,4%. Produsen lini Galaxy itu mengapalkan
73,6 juta unit ponsel pada Q1 2022.
Berdasar data yang begitu fantastis tersebut, Samsung malah
disebutkan mengalami penurunan 1,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama
di tahun 2021.
Pada 2021 sendiri, Samsung resmi mengapalkan 74,6 juta unit
ponsel di pasar global.
Sementara pesaingnya yaitu apple yang memegang 18% pangsa
pasar hanya mampu mengapalkan 56,6 juta unit ponsel pada Q1 2022. Sedangkan di posisi
ketiga diduduki Xiaomi kemudian diposisi keempat dan kelima diduduki oleh oppo
dan vivo.
Xiaomi sendiri hanya mampu mengambil 12,7% dengan pengapalan
39,9 juta unit ponsel. Sementara oppo yang berada di peringkat empat memiliki
pressentase 8,7% dengan pengapalan 27,4 juta unit disusul oleh brand baru vivo
dengan presentase yang tidak jauh yakni 8,1% dengan pengapalan 25,3 juta unit
ponsel.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik xiaomi, oppo dan
vivo juga mengalami penurunan yang lebih drastis dari pada samsung. Data
menyebutkan vivo mengalami penurunan paling besar dengan angka 27,7%, kemudian
oppo diangka 26,8% dan xiaomi 17,8%.
Menurut research director IDC Nabila Popal, penurunan
disebabkan oleh beberapa factor mulai dari masalah supply chain, dan penurunan
akibat inflasi global hingga efek dari perang Rusia dan Ukraina.
Program Vice President, WorldWide Mobile Device Tracker for
IDC Ryan Reith mengatakan penurunan tersebut hanya bersifat sementara
tergantung dari kondisi penyebab seperti yang disebutkan tadi, terutama ekonomi
dunia yang akan membaik atau semakin memburuk.
“tidak dapat dipungkiri bahwa dunia terus menghadapi
berbagai tantangan, baik geopolitik, terkait pandemic, maupun makroekonomi,”
kata Reith, melansir dari phone Arena, selasa (12/7).
“hampir semua terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah
menjadi sumber naik turunya gelombang di pasar Smartphone, dan secara realistis
dipasar teknologi lainya,” tambahnya.
Hal tersebutlah yang di percaya membuat beberapa raksasa
industry smartphone mengalami penurunan permintaan pasar. Mereka berharap
kondisi dunia, baik dari segi geopolitik, ekonomi ataupun faktor lainya akan
lekas membaik sehingga pasar ponsel global dan juga industry yang lainya akan
kembali membaik.
Berikut adalah rangkuman informasi seputar smartphone. Semoga
informasi ini bermanfaat untuk para pembaca semua. Sampai jumpa lagi di artikel
berikutnya. Terima kasih..


0 Comments
Posting Komentar